Rabu, 08 Desember 2010

Menghilangkan Kebiasaan Terlambat

          Waktu terus berjalan dan terus akan meninggalkan kita jika kita tidak berpacu dengan waktu. Karena waktu tidak akan menunggu kita. Berbicara mengenai waktu, pasti akan terlintas sedikit mengenai keterlambatan, sebagai contoh terlambat pergi ke kampus, terlambat saat janjian belajar kelompok, dan sebagainya.

Berikut adalah cara - cara yang dapat dicoba untuk menghindari terlambat :
  • Majukan jam tangannmu atau jam di hpmu menjadi lebih cepat 15 menit atau sesuai keinginanmu.
  • Usakan segala sesuatu keperluan yang akan dibawa disiapkan dahulu
  • Perhitungkan lama perjalanan dari rumahmu ke tempat yang akan kamu tuju
  • Mulai dari hati kamu, untuk membiasakan diri tepat waktu

          Sekian tips yang bisa dicoba untuk menghindari kata "terlambat".

Senin, 06 Desember 2010

Pertentangan sosial dan Integrasi Masyarakat

          Setiap manusia yang hidup bermasyarakat pasti terjadi sosialisasi antar individu tersebut. Namnu didalam kehidupan masyarakat ini pasti tidak akan selamanya berjalan mulus, tentunya karena sifat – sifat manusia yang berbeda – beda akan memunculkan pertentangan social.
Pertentangan sosial meruapakan konflik yang terjadi di masyarakat yang bias menimbulakn perpecahan didalam masyarakat tersebut. Penyebab dari perpecahan tersebut bisa dari berbagai sumber masalah seperti perbedaan pendapat.
  • Prasangka Diskriminasi
         Diskriminatif merupakan tindakan yang realistis, sedangkan prasangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh individu masing-masing.
  • Integrasi Sosial dan Integrasi Masyarakat
        Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Sedangkan Intergrasi masyarakat adalah kerjasama anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menciptakan kehidupan yang rukun antar masyarakat. Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkurangnya sikap-sikap prasangka di antara anggota masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi,mengdeskripsikan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka. 

Perlu dicari beberapa bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka, yaitu melalui empat sistem, diantaranya adalah :
  1. Sistem budaya seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
  2. Sistem sosial seperti kolektiva-kolektiva sosial dalam segala bidang.
  3. Sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis), pola-pola penilaian yang dianggap pola-pola keindonesiaan.
  4. Sistem organik jasmaniah, di mana nasionalime tidak didasarkan atas persamaan ras.
          Untuk menghindari dari prasangka keempat sistem diatas harus dipergunakan untuk mewujudkan tercapainya nasionalisme Indonesia.

Referensi :
http://guruhyogakomara.blogspot.com/2009/05/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

          Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Empat hal sikap yang ilmiah, yaitu:
1. Sikap ingin tahu
2. Sikap kritis
3. Sikap obyektif
4. Sikap ingin menemukan


          Teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat adalah :
  •  Rasionalistas
  • Artifisialitas
  •  Otomatisme
  • Monisme
  • Universalisme
  • Otonomi

Berikut adalah ciri-ciri dari teknologi barat, yaitu :
  • Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja, dll.
  • Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
  •  Kosmologi atau pandangan teknologi barat menganggap dirinya sebagai pusat feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier.

          Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
• Gambaran kekurangan materi
• Gambaran tentang kebutuhan sosial
• Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.

sumber : wikipedia.org

Masyarakat Perdesaan dan Masyarakat Perkotaan


Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat ini terbagi menjadi dua kelompok, yakni masyarakat perdesaan dan masyarakat perdesaan.
Masyarakat perkotaan adalah kelompaok masyarakat yang hidup di kota. masyarakat perkotaan memiliki ciri - ciri, diantaranya:
  • jalan kehidupan yang cepat
  • biasa untuk mengurus diri sendiri
  • jalan pikiran yang rasional
  • perubahan sosial yang tampak nyata didalam kehidupan
     
Masyarakat perdesaan merupakan sekelompaok masyarakat yang tinggal di desa. Desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.
Kehidupan masyarakat perdesaan ini berbeda dengan masyarakat perkotaan, sebagai contoh solidaritas dan kekerabatan masyarakat desa jauh lebih baik dari pada masyarakat perkotaan yang cenderung hanya memikirkan diri sendiri. . Masyarakat desa di nilai sebagai masyarakat damai , harmonis , dan tenang dan lebih memiliki sifat yang lebih tertinggal dari masyarakat di kota . Unsur-unsur daerah di antaranya adalah daerah , penduduk , corak kehidupan , unsur gotong royong . Desa dengan kota di dalam hubungannya sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja . Dari segi kegiatan kerja di pedesaan dapat merupakan desa agraris , desa manufaktur , desa industri , desa nelayan .
Di desa lebih sering kita dengar tentang kehidupan pertanian di indonesia .
Desa dan kota memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat . Desa dan kota bukanlah 2 komunitas yang berbeda . Keduanya memiliki ketergantungan masing ² . Kehidupan di kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan bahan² pangan dan tenaga kasar pada jenis pekerjaan tertentu begitupun dengan desa juga memerlukan kota , karena kota menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan di desa.

Minggu, 05 Desember 2010

Agama dan Masyarakat

Fungsi Agama Kepada Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:
·        Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
·        Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
·         Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
·         Memainkan fungsi kawanan sosial.
Beberapa dimensi komitmen Agama, yaitu:

a.    Dimensi Keyakinan (Ideological Involvement)
Dimensi keyakinan, atau disebut juga sebagai doktrin, merupakan dimensi paling mendasar dari agama. Dimensi ini menjelaskan seberapa kuat seseorang memegang keyakinan mengenai ajaran agama yang dianut, sejauh mana orang menerima hal-hal yang teologis di dalam agama mereka, dan seberapa jauh keyakinan tersebut terlihat dalam kehidupan sehari-hari seseorang.

b.    Dimensi ritual (ritual involvement)
Dimensi ritual dapat menjelaskan komitmen religius seseorang melalui seperangkat tingkah laku yang diharapkan muncul dari seseorang yang menyatakan keyakinannya pada agama tertentu. Tingkah laku tersebut memang menjadi bagian dari ajaran agama itu sendiri. Dalam agama Islam, shalat, puasa, dan membayar zakat adalah contoh dari tingkah laku tersebut.

c.    Dimensi Perasaan (Experience Involvement)
Dimensi ini dapat memberikan penjelasan mengenai dunia mental dan emosional seseorang. Selain itu, dimensi ini juga menjelaskan mengenai keinginan untuk mempercayai suatu agama, perasaaan takut menjadi seseorang yang tidak religius, dan munculnya perasaaan kesejahteraan fisik, psikologis, dan spritual karena keyakinan terhadap agama. Dengan menggunakan dimensi ini, maka kita dapat menguji kebenaran dari keyakinan dan ada atau tidaknya ruh ketuhanan seseorang.

d.    Dimensi Pengetahuan (Intellectual Involvement)
Dimensi ini menjelaskan mengenai seberapa jauh informasi yang diketahui seseorang mengenai agama yang diyakininya, seperti sejarah dan latar belakang lahirnya agama tersebut, tanggal-tanggal penting, atau nama-nama tokoh yang berjasa. Dimensi ini juga dapat menjelaskan keterbukaan seseorang dalam menyikapi hal-hal yang bertentangan dengan agamanya.

e.    Dimensi Konsekuensi (Consequential Involvement)
Dimensi konsekuensi menjelaskan mengenai tingkah laku seseorang. Berbeda dengan dimensi ritual, dalam dimensi konsekuensi yang dimaksud dengan tingkah laku adalah hal-hal yang dimunculkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dimotivasi oleh ajaran agamanya. Dimensi ini merupakan efek dari empat dimensi sebelumnya.

Saat ini kita semua tahu banyak sekali agama yang baru muncul di dalam masyarakat. Munculnya berbagai macam agama yang baru dapat menimbulkan terjadinya konflik dalam beragama. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya iman dari seseorang sehingga menimbulkan pertikaian antar umat beragama. Kita sebagai orang yang beriman seharusnya bisa menghargai orang lain. Dalam menyelesaikan suatu masalah kita juga harus dengan kepala dingin tidak dengan emosi agar kita dapat menghindari perpecahan antar umat beragama. Apabila semua orang dapat memahami hal tersebut dan menghormati hak kebebasan beragama, niscaya pertikaian antar umat beragama tidak akan terjadi.

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
·        Ukuran kekayaan
·        Ukuran kehormatan
·        Ukuran ilmu pengetahuan

Hal - hal yang menyebabkan terjadinya pelapisan sosial, yaitu :
  1. Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat, melainkan berjalan secara alamiah dengan sendirinya.
2.    Terjadi dengan disengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas dengan adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja ini terdapat di dalam organisasi pemerintah, organisasi partai polotik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dll.

Menurut sifatnya,sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
  1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Di dalam sistem ini pemindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan masyarakat adalah karena kelahiran. Sistem stratifikasi sosial yang tertutup misalnya di pemerintahan Afrika Selatan, disana masih melakukan politik apartheid atau perbedaan warna kulit yang disahkan oleh undang-undang.
  1. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Di dalam masyarakat yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada dibawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya. Sistem seperti ani dapat kita temui di dalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki jabatan apapun apabila ada kesempatan dan kemampuan. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya apabila orang tersebut tidak mampu mempertahankannya.

KEASAMAAN DERAJAT
Sifat penghubung antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang tersebut sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Di dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan-kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh undang-undang dan menjadi hukum positif. Undang-undang tersebut berlaku sama pada setiap orang tanpa kecuali, dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajat dan ini di jamin oleh undang-undang. Terdapat empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi, yaitu : UUD 1945 pasal 27, pasal 28, pasal 29 dan pasal 31.

ELITE dan MASSA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya adapula masyarakat tidak diikutsertakan. Elite dapat dartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongn kecil yang memegang kekuasaan. Massa adalah orang-orang yang berperan dalam perilaku massal yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang mnyebar di berbagai tempat, dan mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti lus. Terdapat beberapa hal yang penting sebagai ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
1.    Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya melaui pers.
2.    Massa merupakan kelompok yang terdiri dari individu-individu yang anonim.
3.    Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya. Secara fisik mereka biasanya terpisah satu sama lain serta anonim.
4.    Very loosely organized, serta tidak bisa bertindak secara bulat atau sebagai suatu kesatuan.

Sumber : buku Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma 2010 dan wikipedia.org

Warganegara dan Negara

           Sebagai warga negara Indonesia, kita sebaiknya mengetahui pengertian dari warga negara dan negara itu sendiri agar kita dapat mengetahui dan menghargai kedudukan dan peranan setiap warga negara dalam negara Indonesia. Dalam hal ini akan dijelaskan mengenai pengertian warganegara dan negara serta Syarat-syarat untuk menjadi Warge Negara Indonesia (WNI) berdasarkan Undang - Undang.           

            Warga Negara adalah orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan mendapat perlindungan Negara.
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1.setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.

2.anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.

3.anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.

4.anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

5.anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.

6.anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.

7.anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.

8.anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

9.anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.

10.anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

11.anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.

12.anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

           Seperti kita ketahui pada di negara kita memiliki Jumlah penduduk yang terbilang banyak. maka dari itu, kita perlu untuk memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.
  
          Sebelumnya kita perlu mengetahui pengertian dari penduduk itu sendiri.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertututp, dimana sebagian besar interaksi adalah individu - individu yang berada dalam kelompok.

Kebudayaan adalah suatu hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia berhubungan dengan masyarakat.
Faktor faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk :
1 . Kematian (mortalitas)
·        Angka kematian telah menurun lebih cepat, penyebabnya
v     Teknologi kedokteran dan fasilitas kesehatan meningkat,
2.Kelahiran (natalitas)
·        Anggapan banyak anak banyak rezeki
·        Banyaknya nikah muda
·        Masih banyaknya masyarakat yang tidak mengikuti program KB
3.Migrasi (mobilitas)
·        migrasi masuk ke Indonesia yang lebih besar daripada migrasi keluar.
·        Krisi global, arus balik para pekerja juga mungkin terus meningkat
·        banyak orang asing yang bekerja dan tinggal di Indonesia

Jumat, 03 Desember 2010

Pemuda dan Sosialisasi

            Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, harapan bangsa ini, yang natinya akan menjadi pemimpin dan meruskan cita - cita bangsa Indonesia.
           Di dalam sebuah kehidupan kita harus bersosialisasi dengan orang lain. Proses sosialisasi adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan pemuda untuk berinteraksi dengan orang lain. Seorang pemuda diharuskan memiliki sifat berjiwa besar untuk mengendalikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan memiliki  motivasi sosial yang tinggi. Terdapat pola pembinaan dan pengembangan generasi muda. Pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua orang yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganan pengembangan generasi penerus harus dilaksanakan dengan  sungguh-sungguh sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut  diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukan karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreativitas dari pemuda maka pembangunan bangsa kita dalam jangka lama dapat kehilangan kesinambungannya.
Saat ini generasi muda memiliki berbagai macam masalah, diantaranya :
1.    Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas merupakan salah satu perilaku menyimpang yang  dilakukan oleh sebaian anak muda sekarang ini. banyak faktor penyebabnya diantaranya yaitu kurangnya pegangan hidup yaitu agama, pelampiasan emosi, kurangnya perhatian dari orang tua,dsb.
2.    Meningkatnya kenakalan remaja
Kenakalan remaja saat ini yang sering terjadi adalah menggunakan obat-obatan terlarang seperti narkotika dll.
Narkotika sangat berbahaya karena dapat mengganggu kesadaran otak manusia. Obat ini juga membuat orang yang memakainya menjadi ketagihan.
Selain itu kenakalan pemuda saat ini adalah perokok aktif. Mereka tidak menyadari bahwa rokok sangat merugikan untuk diri mereka dan orang lain. Di dalam rokok tedapat zat nikotin yang sangat berbahaya jika terhirup ke dalam tubuh, dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

           Oleh karena itu peran pemuda dan bersosialisasi dengan orang lain sangat diharapkan untuk memperbaiki keadaan negara kita saat ini dan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang baik.